Monday, January 7, 2013

the virgin suicides (1999)

The Virgin Suicides PosterKeluarga Lisbon mempunyai seorang ayah yang bekerja sebagai guru matematika dan seorang ibu yang taat beragama. Mereka memiliki lima anak perempuan, semuanya berurutan dari umur 13-17 tahun, yang paling kecil bernama Cecilia dan yang paling dewasa bernama Therese. Tiga anak lainnya bernama Lux, Bonnie, dan Mary.
Suatu hari, ayah mereka menemukan Cecilia berusaha untuk bunuh diri dengan menenggelamkan diri di bathtub. Setelah Cecilia kembali dari rumah sakit, mereka melempar pesta di basement rumah (akhirnya ibunya menyetujui saran psikolog, bahwa perempuan seusia mereka harus lebih bergaul dengan laki-laki). Saat pesta, Cecilia hanya duduk terdiam, tak seperti kakak-kakaknya yang mencoba untuk bergaul. Ia pun memisahkan dirinya dari pesta tersebut, namun tak lama kemudian terdengar ayahnya berteriak. Ibu Lisbon dan anak-anak perempuan pun keluar dari rumah dan mereka melihat ayahnya sedang memegang Cecilia yang tertancap pagar setelah melompat dari jendela kamar atas. Mereka sangat syok.
Anak laki-laki tetangga yang datang ke pesta pun segera pulang. Beberapa anak laki-laki yang berkelompok ini sebenarnya memiliki semacam obsesi pada anak-anak perempuan keluarga Lisbon. Mereka mengoleksi apapun yang berkaitan dengan mereka, bahkan jurnal Cecilia. Dari situ mereka dapat menebak-nebak alasan Cecilia bunuh diri.
Keluarga Lisbon bersedih, namun sang ibu semakin stress. Saudara Cecilia yang lain kembali menjalani kehidupan tanpa Cecilia. Dari kelima (yang sudah tinggal berempat) bersaudara ini, Lux lah yang paling sering merayu laki-laki. Setelah membujuk ibunya yang protektif itu, akhirnya Lux dan ketiga saudaranya diperbolehkan untuk datang ke sebuah pesta dansa. Lux diajak oleh pacarnya yang juga primadona sekolah bernama Trip. Trip juga membawa ketiga temannya sebagai pasangan kencan saudara-saudara Lux. Mereka berangkat bersama-sama, dan seharusnya pulang bersama pula. Namun ternyata pada malam itu Lux hilang keperawanan, dan Trip meninggalkannya begitu saja. Ketika Lux pulang kerumah esok paginya, kita bisa menebak bahwa Ibu Lisbon marah besar dan menghukum Lux juga semua saudarinya. Tak hanya sekedar menghukum, sang ibu juga mengeluarkan mereka dari sekolah dan mengurung mereka di rumah. Tidak boleh ada yang pergi kemana-mana.
Tetangga laki-laki (yang berkelompok) itu secara rutin mengintip melalui celah jendela kamar perempuan Lisbon dan mengetahui bahwa mereka dikurung. Keempat saudari itu, Therese, Mary, Bonnie, dan Lux yang bosan sempat berkomunikasi dengan kelompok laki-laki tetangga itu melalui telepon. Secara bergantian mereka akan memainkan lagu di pemutar vinyl dan mendekatkan gagang telepon sehingga terdengar alunan lagu di seberang.
Suatu malam, keempat saudara itu mengirimkan pesan kepada kelompok laki-laki untuk datang kerumah saat tengah malam lalu kabur bersama. Waktu yang ditunggu para lelaki ini pun tiba juga, awalnya mereka bertemu dengan Lux yang meminta mereka untuk menunggu saudari yang lain untuk segera turun. Chase, salah satu anak tak sabar dan masuk kerumahnya. Tak disangka mereka menemukan Therese, Mary, dan Bonnie sudah meninggal tak bernyawa karena bunuh diri. Bagaimana dengan Lux? Lux sendiri telah bunuh diri di garasi depan.
Pasangan suami-istri Lisbon pun pergi menjual rumah tersebut. Anak-anak lelaki tetangga pun hanya dapat melupakan obsesi mereka pada kelima perempuan cantik tersebut.

0 comment: