Sebuah gagasan cemerlang untuk Indonesia muncul dari Dr. Dino
Patti Djalal yang mengusung slogan ‘Indonesia Unggul’. Sesuai dengan judul buku
yang baru dirilis oleh beliau, Indonesia Unggul memang bukan hanya sebuah slogan
biasa. Indonesia Unggul adalah sebuah semangat, etos hidup, karakter,
sekaligus resep sukses yang Dino sendiri percaya dapat mendorong
Indonesia mewujudkan impiannya menjadi raksasa Asia. Dalam mewujudkan impian
tersebut, digagaskan oleh Dino, bahwa harus terjadi adanya perubahan dan
perilaku dalam diri masyarakat. Dengan menjadi sebuah agen perubahan, Indonesia
dapat berkembang menjadi negara unggul di dalam maupun luar negeri. Ada satu kutipan dari beliau yang amat saya
sukai, yaitu "Shine
through your achievement. Anda boleh saja merasa diri unik, nyentrik, dan
hebat, namun tanpa suatu prestasi Anda tidak akan dianggap orang,".
Menurut saya ini bukan berlaku terhadap diri sendiri saja,
tetapi juga berlaku terhadap bangsa ini. Dengan prestasi yang dapat
mengharumkan nama Indonesia lah, Indonesia dapat dianggap unggul oleh bangsa
lain. Misalkan Republik Rakyat Cina, yang hampir di setiap cabang olahraga nya menuai prestasi, mengapa kita
belum bisa seperti itu? Mengapa masa-masa berprestasi Indonesia di bidang
olahraga seperti surut? Apabila rasa nasionalisme yang sudah mulai terlupakan
kembali tumbuh dengan keinginan untuk menjadi bangsa yang unggul, misalnya di
bidang olahraga, sebenarnya sangat mungkin masa kejayaan lampau dapat kembali diraih
di abad ke-21 ini. Baru kemarin kita lihat fenomena tim bola Indonesia yang
berhasil meraih medali perak di ajang Sea Games 2013, walaupun tak berhasil
meraih emas, setidaknya rasa cinta tanah air para pendukung dan pemain juga
ikut berandil besar dalam mengantarkan prestasi tersebut. Dibidang lain pun
Indonesia dapat mewujudkan impiannya sebagai raksasa Asia, didorong oleh
semangat yang bersumber dari slogan ‘Indonesia Unggul’, walau secara perlahan
tapi pasti,.
Dino Patti
Djalal sendiri, menurut saya, adalah sosok yang dapat dibilang sangat
berprestasi sebagai individu. Bagaimana tidak? Semenjak kecil beliau sudah rela
bekerja menjadi tukang cuci piring, menjadi pekerja di gudang KBRI Amerika
Serikat, dan dengan kerja keraslah, sekarang beliau dapat menjabat sebagai Duta
Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat semenjak 2010. Sosok Dino Patti
Djalal sewaktu muda, yang terinspirasi terjun ke dunia politik dan diplomasi setelah
menemukan buku ‘Di Bawah Bendera Revolusi’ yang berisi kumpulan pidato dan
tulisan Bung Karno, juga tak malu untuk mengambil pekerjaan sambilan sebagai
pelatih tenis, penjaga tiket bioskop, towel boy di tim basket, dan asisten
dosen, tak lain karena beliau tidak ingin merengek meminta uang pada orang tua.
Padahal ayahanda beliau, Hasyim Djalal, adalah seorang wakil duta besar kala
itu. Ternyata pengalaman bekerja di berbagai bidang sewaktu muda itulah yang
dapat membentuk sosok Dino seperti sekarang, bertanggung jawab, disiplin, dan
menghargai aturan.
sumber:
0 comment:
Post a Comment