Monday, August 14, 2017

Bekerja Bersama Ubah Jakarta (Secara Harfiah)

Halo! Sudah berencana menulis pengalaman saat magang dari dua minggu yang lalu, tapi akhirnya baru diberi kesempatan dan niat yang cukup untuk akhirnya kembali menulis. Ditambah ternyata ada lomba dari PT. MRT Jakarta bertema Bekerja Bersama #UbahJakarta, saya pikir.. kenapa tidak? Toh, temanya sesuai. Hehehe. Berhubung bingung bahasanya mau formal atau santai, jadilah bahasa campur aduk deh. Selamat membaca!

---

Magang di PT. MRT Jakarta?

Ya! saya melakukan periode magang selama sekitar 5 minggu, dari minggu terakhir bulan Juni hingga akhir Juli 2017 kemarin. Saya magang di bagian Sumber Daya Manusia, di mana saya ditempatkan pada bagian Rekrutmen. Bersama delapan kakak-kakak dari Fakultas Psikologi UI angkatan 2014 juga (yang magangnya full tiga bulan!), saya sebagai yang paling bontot karena berasal dari angkatan 2015, sama-sama belajar dan bekerja di balik layar dari PT. MRT Jakarta.
Hari terakhir magang di lantai 21, 31/07/2017

Pada awalnya, alasan saya magang tidak lain dan tidak bukan adalah karena alasan klise; untuk mengisi kekosongan kegiatan selama liburan sekaligus mencari pengalaman. Tapi ternyata dihadapi dengan pengalaman baru di dunia kerja, pengalaman yang telah dilewati ternyata tidak sekedar jadi pengalaman biasa semata. Kesempatan belajar dan berkembang yang terbuka lebar selama saya di PT. MRT Jakarta kemarin, sangat saya syukuri. Lingkungan bekerja yang ada juga kurang lebih sesuai dengan bidang yang saya minati, yaitu Psikologi Industri dan Organisasi. Ditambah adanya dorongan yang lebih besar yang membuka mata saya akan kenyataan bahwa— tantangan akan masa depan sudah di depan mataberhasil mengubah motivasi saya yang tadinya hanya sekedar mengisi waktu luang tersebut.

Sebagai perusahaan yang akan bergerak di bidang pelayanan transportasi umum, PT. MRT Jakarta tentu melakukan seleksi agar sumber daya manusia yang tumbuh di dalamnya juga memiliki visi dan misi yang searah dengan tujuan perusahaan, yaitu menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan (www.jakartamrt.co.id). Visi tersebut tertuang dalam salah satu misi, yaitu membangun reputasi sebagai perusahaan pilihan dengan melibatkan, menginspirasi, dan memotivasi tenaga kerja PT. MRT Jakarta (www.jakartamrt.co.id). Target waktu operasional yang kurang dari dua tahun lagi menjadi pacuan agar seluruh elemen dalam PT. MRT Jakarta, baik yang bekerja di kantor maupun di lapangan untuk bekerjasama membangun dan mengembangkan perusahaan yang nantinya akan bekerja untuk masyarakat Jakarta.

iseng motret saat perjalanan ke Stasiun Sudirman pulang kantor

Salah satu hal yang berkesan dalam periode magang saya adalah, bagaimana salah satu elemen kecil dalam perusahaan sangat berkaitan terhadap elemen-elemen lainnya. Mengambil contoh di mana tempat saya bekerja, yaitu di bagian SDM. Dahulu, saya sering kali mendengar pernyataan bahwa bekerja sebagai SDM adalah pekerjaan yang biasa saja, pekerjaan yang mudah dan siapa saja juga mampu hanya wawancara orang dan mengatur gaji, apa susahnya?. Ketika kenyataan yang saya hadapi adalah bahwa team yang bekerja di bagian ini, walau hanya bisa dibilang sebagian kecil dari keseluruhan perusahaan, terdiri dari berbagai individu hebat yang rela berkomitmen, rela meluangkan waktu dan pikirannya demi mencari, mengurus, dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada untuk kemajuan perusahaan. 

Bagi saya, Divisi Sumber Daya Manusia sendiri merupakan gambaran kecil dari perusahaan PT. MRT Jakarta yang pada nantinya akan menjadi perusahaan Pemprov DKI yang tentu mengedepankan kepentingan publik demi kemajuan ibu kota tercinta. Pastinya dari apa yang saya pelajari, PT. MRT Jakarta tidak hanya sekedar mencari individu pintar dan ahli di bidangnya, namun juga mencari kandidat berkualitas yang memiliki motivasi kuat untuk belajar mengembangkan dirinya sekaligus berkontribusi terhadap perusahaan atau lebih tepatnya, kepada Jakarta. 


iseng motret dari Gedung Wisma Nusantara lantai 23

Sebagai seorang saksi akan tingginya minat masyarakat untuk bekerja di PT. MRT Jakarta, saya menyadari bahwa antusiasme masyarakat menyambut moda transportasi baru ini pun amat besar. Banyaknya hal yang perlu dikerjakan dalam waktu yang terbatas membuat saya dan kakak-kakak magang lainnya harus rela setiap hari datang ke kantor pukul 8.00 dan pulang pukul 17.00, walau beberapa kali pernah pulang lebih malam. Tentu pengorbanan-pengorbanan ini hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang didapatkan. Kalau saya pribadi, saya lagi-lagi belajar mengenai pentingnya bekerja secara sistematis dan efektif. Banyak hal yang saya dapatkan pada periode magang ini yang menginspirasi saya untuk diterapkan baik kepada diri saya sendiri maupun pada teman-teman di BEM Fakultas. 
Hal seperti pentingnya memiliki pemahaman bahwa segala hal pasti bermula dari bawah  terkadang kami diminta tolong untuk membantu hal-hal kecil seperti merapihkan data atau mengantar kandidat ke ruangan  tetapi melakukan eksekusi kerja yang membantu kelancaran dari rekan kerja ataupun superordinat inilah yang membuat saya merasa 'berjasa' memajukan Jakarta, walaupun hanya sepersekian kecil dari sedemikian banyak progres bersama yang dilakukan.


Sudut meja "anak magang HR" yang muat ber-7!

Tentu tidak diminta untuk mengerjakan hal-hal kecil dan bersifat teknis saja, kami juga diberi berbagai tugas yang menuntut proses brainstorming, diskusi, berpikir kreatif, serta melakukan presentasi sehingga dapat belajar untuk keluar dari comfort zone. Saya sendiri merupakan orang yang bisa dibilang tidak begitu berani berbicara di depan banyak orang, namun di sini saya 'terpaksa' belajar berinteraksi dengan para kandidat serta belajar cara membawakan psikotes dengan baik. Sebelumnya saya juga tidak berani menghubungi calon kandidat via telepon karena takut salah ucap, tapi pada akhirnya menjadi salah satu yang paling hobi menghubungi calon kandidat. Saya juga dibimbing oleh supervisor yang mengajarkan banyak hal mengenai kepemimpinan dan pendelegasian tugas. Betapa bersyukurnya saya mendapatkan supervisor yang di antara kesibukan dan tanggung jawab lainnya, masih menyempatkan waktu untuk mengobrol, memotivasi, sharing, serta memberi feedback atas pekerjaan yang telah didelegasikan. 

iseng motret Kak Ellen, sedang mencontohkan cara menelpon yang baik dan benar

Walaupun sehari-hari saya bekerja di kantor, tetapi sesekali ada hal yang membuat saya perlu untuk keluar ruangan. Hal pertama adalah belajar langsung ke dalam tunnel MRT! Bekerja sehari-hari di kantor, duduk dan menghadap ke layar komputer terkadang ada jenuhnya  sehingga saya sangat menanti-nanti kesempatan untuk turun langsung ke pembangunan konstruksi fase bawah tanah yang per- 31 Juli 2017 ini sudah mencapai 88 persen. Hari yang ditunggu tiba juga, saya dan seluruh anak magang pun turun bersama ke Stasiun Bundaran HI untuk mempelajari stasiun yang hampir jadi tersebut. 

Motivasi utama saya bukan foto-foto, kok! Memang kepingin tahu bagaimana sih cara membuat terowongan MRT yang pertama di Indonesia, sekaligus mempelajari sejauh mana progresnya. Setelah turun dan diajak berkeliling di area sekitar concourse, tempat penjualan tiket, peron, maintenance and operation, dan sebagainya, saya menjadi paham bahwa dalam membangun hal seperti transportasi massal memang tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu kerjasama yang sinergis antara Pemprov DKI, penyedia dana, berbagai kontraktor dan perusahaan terlibat, dan tak lupa dukungan dari masyarakat Jakarta dan Indonesia (yang rela lahan jalannya dipinjam dulu untuk sementara serta memberikan masukan dan dukungan). 


Menjadi saksi sejarah pembangunan MRT di Jakarta

Kegiatan lain di luar kantor adalah saya diberi kesempatan untuk menjaga stand di Pekan Raya Jakarta. Setiap mahasiswa magang SDM mendapat gilirannya untuk menjaga stand MRT apabila ada yang bertanya mengenai proses rekrutmen. Walaupun sudah ada dua Mbak SPG yang sangat ramah kepada pengunjung dan seru diajak bercanda, saya merasa bosan jika duduk saja dan memilih untuk juga ikut memberi edukasi kecil-kecilan kepada pengunjung stand. Senang rasanya melihat keluarga dari rentang usia yang beragam, tertarik dan mencari tahu lebih lanjut mengenai proyek MRT ini. Pernah sekali saya menjawab pertanyaan dari seorang paruh baya berkewarganegaraan Inggris, yang pada akhirnya menjadi perbincangan karena beliau amat antusias mengenai sejauh mana perkembangan proyek. Beliau menganggap kehadiran MRT di Jakartawalaupun sudah cukup terlambat dibandingkan transportasi umum London Tube di negaranyamampu memberikan dampak yang positif terhadap perubahan gaya hidup masyarakat hingga beralih ke transportasi publik.

iseng motret saat jaga stand di Pekan Raya Jakarta

Kurang lebih saya juga sependapat dengan beliau, dan tentu banyak pihak telah satu pandangan akan hal ini. Maka dari itu tagline sekaligus kampanye yang dibawakan oleh PT. MRT Jakarta adalah #UbahJakarta. Menjadi salah satu perusahaan modern yang memiliki visi jangka panjang, pengadaan MRT merupakan upaya generasi saat ini untuk memberikan fasilitas kepada generasi berikutnyaSehingga perlu adanya perubahan mendesak pada gaya hidup masyarakat di Jakarta, dan diharapkan MRT menjadi salah satu solusi terdepan akan masalah gaya hidup (yang membuat macet) tersebut.  

Mengutip sebuah argumen yang dilontarkan oleh Enrique Peñalosawali kota Bogotá, Colombia
"An advanced city is not one where even the poor use cars, but rather one where even the rich use public transport"


Kota yang maju bukanlah kota di mana orang miskin mampu mengendarai mobil, tapi kota di mana orang kaya bahkan menggunakan transportasi publik.



Jadi, apa salahnya menggunakan transportasi umum?


Keseharian pulang magang

Akhir kata, saya sangat bersyukur dan bangga (hehehe) karena diberi kesempatan untuk pernah menjadi sedikit bagian dari pembangunan MRT Jakarta. Walau sebenarnya masih banyak cerita dan pembelajaran yang tidak mampu dijabarkan seluruhnya, tapi tidak apa-apa.

Semoga dalam rentang waktu kurang lebih 560 hari lagi, MRT Jakarta dapat mulai beroperasi sesuai target dan berhasil memberikan kebermanfaatan bagi kehidupan warga Jakarta :-)

Bonus video progress dari MRT per akhir Juni 2017! 





sumber:
www.jakartamrt.co.id
www.ted.com/talks/enrique_penalosa_why_buses_represent_democracy_in_action
www.youtube.com/watch?v=dM6_AMhCnf0

---

Special thanks to: Tante Ririn, Pak Aidin, Mas Rendi, Mba Sekar, Kak Kiky, Kak Abay, Kak Juwi, Kak Ghea, Kak Ellen, Kak Velika, Kak Afi, Kak Rahma, dan Kak Tama & Kak Fiki!


Bonus iseng motret lagi dari perjalanan KRL Stasiun Sudirman - Stasiun Pondok Ranji pukul lautan manusia pulang kantor, tapi tumben sedang sepi. 
Naik KRL starter pack: bawa kartu untuk ditap + ransel  digendong di depan + pake masker earphone + playlist yang mengiringi perjalanan

Masih bisa lihat kaki, untungnya








1 comment:

Friska said...

Bravo Neng Deby... Good job!